![]() |
| Foto: Mengenal seputar Cephalhematoma pada bayi |
Newsartstory.com - Cephalhematoma adalah kondisi medis yang terjadi pada bayi baru lahir berupa benjolan berisi darah di kepala akibat pecahnya pembuluh darah di bawah periosteum (lapisan tulang). Benjolan ini biasanya muncul beberapa jam setelah persalinan dan sering membuat orang tua khawatir, meski umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh sendiri.
Kita akan membahas secara lengkap mulai dari penyebab, gejala, diagnosis, hingga cara penanganan cephalhematoma pada bayi. Yuk, intip selengkapnya dibawah ini:Apa Itu Cephalhematoma?
Cephalhematoma adalah penumpukan darah di antara tulang tengkorak dan periosteum, sehingga benjolannya tidak melewati batas sutura tulang. Kondisi ini sering terjadi akibat tekanan saat proses kelahiran, baik persalinan normal maupun dengan bantuan alat.Meski terlihat mengkhawatirkan, cephalhematoma bukan cedera otak dan tidak memengaruhi fungsi saraf bayi.
Penyebab Cephalhematoma pada Bayi
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya cephalhematoma antara lain:- Persalinan menggunakan alat bantu seperti vakum atau forcep.
- Proses persalinan lama, terutama fase mengejan.
- Ukuran bayi besar sehingga sulit keluar melalui jalan lahir.
- Panggul ibu sempit.
- Posisi janin tidak ideal saat memasuki jalan lahir.
Gejala atau Ciri-Ciri Cephalhematoma
Tanda utama cephalhematoma adalah:- Benjolan lunak di kepala bayi.
- Benjolan tidak melewati batas sutura tulang.
- Muncul beberapa jam setelah kelahiran.
- Tidak berubah warna pada kulit kepala.
- Tidak disertai nyeri saat disentuh.
Apakah Cephalhematoma Berbahaya?
Secara umum, cephalhematoma termasuk kondisi ringan dan bisa sembuh sendiri dalam waktu 2–12 minggu. Namun beberapa risiko komplikasi mungkin terjadi, seperti:1. Ikterus (Kuning)
Penumpukan darah yang dipecah tubuh dapat meningkatkan bilirubin, sehingga bayi tampak kuning.2. Anemia
Jika hematoma besar, kehilangan darah dapat membuat bayi tampak pucat dan lemas.3. Infeksi (Jarang)
Jika benjolan ditusuk atau diintervensi secara tidak tepat, bisa terjadi infeksi serius.Cara Mendiagnosis Cephalhematoma
Dokter biasanya melakukan:- Pemeriksaan fisik pada kepala bayi.
- Pemeriksaan tambahan seperti USG kepala, bila benjolan sangat besar.
- Tes darah untuk mengukur kadar bilirubin jika bayi tampak kuning.
Cara Mengatasi Cephalhematoma
Sebagian besar kasus dapat ditangani tanpa prosedur medis. Berikut langkah-langkah penanganannya:1. Observasi Rutin
Memantau ukuran benjolan dan kondisi bayi tiap hari.2. Hindari Menekan atau Mengurut Benjolan
Tindakan ini tidak mempercepat penyembuhan dan justru berbahaya.3. Perhatikan Tanda-tanda Ikterus
Segera konsultasikan ke dokter jika bayi tampak kuning.4. Prosedur Medis jika Diperlukan
Dokter hanya melakukan tindakan seperti aspirasi darah jika ada indikasi kuat, misalnya infeksi atau hematoma sangat besar (sangat jarang dilakukan).Berapa Lama Cephalhematoma Sembuh?
Biasanya, benjolan akan menghilang dalam 2 sampai 12 minggu. Pada beberapa bayi, terutama dengan hematoma besar, bagian benjolan bisa terasa lebih keras sebelum akhirnya mengecil dan hilang.Tips Perawatan Bayi dengan Cephalhematoma
- Mandikan bayi dengan lembut, hindari tekanan di area benjolan.
- Pastikan bayi mendapatkan ASI cukup untuk mencegah kuning.
- Lakukan kontrol rutin ke dokter atau bidan.
- Jangan mencoba mengeluarkan darah dari benjolan secara mandiri.

0 Komentar