![]() |
Foto: Mengenal Seputar Lavender Marriage |
Newsartstory.com - Apa kamu pernah mendengar apa itu Lavender Marriage? Lavender marriage adalah pernikahan yang dilakukan demi citra sosial, bukan cinta. Simak pengertian, sejarah, alasan, dan dampak lavender marriage di era modern.
Lantas, Apa Itu Lavender Marriage?
Lavender marriage atau pernikahan lavender adalah pernikahan antara pria dan wanita yang dilakukan bukan karena cinta, melainkan untuk menutupi orientasi seksual salah satu atau keduanya. Istilah lavender sudah lama dikaitkan dengan komunitas LGBTQ+, sehingga pernikahan ini muncul sebagai bentuk strategi sosial demi menjaga citra, karier, maupun reputasi keluarga.Sejarah Lavender Marriage
Sejarah lavender marriage berawal pada awal abad ke-20, terutama di kalangan selebritas Hollywood. Pada masa itu, orientasi seksual non-heteroseksual dianggap tabu dan bisa merusak karier. Untuk menjaga popularitas, beberapa aktor dan aktris memilih menikah dengan lawan jenis meski sebenarnya tidak ada cinta di dalamnya.Selain di dunia hiburan, pernikahan lavender juga terjadi di kalangan politikus, tokoh masyarakat, hingga orang biasa yang terikat norma sosial.
Alasan Terjadinya Lavender Marriage
Ada beberapa alasan mengapa pernikahan lavender terjadi, di antaranya:- Tekanan sosial dan budaya – di masyarakat konservatif, pernikahan heteroseksual dianggap kewajiban.
- Karier dan reputasi – figur publik sering takut reputasinya rusak karena orientasi seksual.
- Tekanan keluarga – keluarga biasanya menuntut anak menikah dan memiliki keturunan.
- Keamanan pribadi – di negara yang tidak ramah LGBTQ+, lavender marriage bisa menjadi pelindung.
Dampak Lavender Marriage
Pernikahan lavender memiliki sisi positif maupun negatif.- Positif: memberikan perlindungan sosial sementara dan menghindarkan seseorang dari stigma.
- Negatif: menimbulkan kebohongan, konflik emosional, dan perasaan tidak bahagia karena rumah tangga tidak dilandasi cinta sejati.
Lavender Marriage di Era Modern
Di era modern, lavender marriage semakin jarang terjadi di negara yang sudah lebih terbuka terhadap keberagaman orientasi seksual. Namun, di masyarakat konservatif, praktik ini masih ditemukan.Kesadaran akan hak-hak LGBTQ+ membuat banyak orang kini lebih berani hidup sesuai jati diri tanpa harus berpura-pura dalam pernikahan.
0 Komentar