Gowok: Kamasutra Jawa – Film Terbaru Hanung Bramantyo yang Menyingkap Tradisi Tersembunyi Jawa

film gowok
Foto: Film Gowok Sudah Tayang di Bioskop

Newsartstory.com - ”Gowok: Kamasutra Jawa" adalah film terbaru karya Hanung Bramantyo yang mengangkat sisi lain dari kebudayaan Jawa, khususnya tradisi yang berkaitan dengan kehidupan rumah tangga, keharmonisan seksual, dan peran perempuan dalam tatanan patriarki.


Naskah film ini ditulis oleh Aci, Hanung Bramantyo, dan ZZ Mulja Salih, dengan pendekatan yang berani dan reflektif. Lewat film ini, penonton diajak menyelami topik-topik yang kerap dianggap tabu, seperti seksualitas, pendidikan seksual tradisional, dan dekonstruksi nilai patriarki dalam masyarakat Jawa tempo dulu.


Sinopsis Gowok: Kamasutra Jawa


Pada era 1940-an di tanah Jawa, masih dikenal tradisi gowok—seorang perempuan dewasa yang bertugas mendidik pria lajang, calon pengantin, agar siap membangun hubungan suami-istri yang harmonis, baik secara emosional maupun seksual. Tradisi ini diyakini telah berlangsung sejak abad ke-15.


Di tengah budaya yang sangat patriarkal, Nyai Santi (diperankan oleh Lola Amaria) dikenal luas sebagai gowok terhormat yang telah mendidik banyak pria menjadi pasangan yang memuaskan dan penuh pengertian. Reputasinya tak hanya karena keahliannya, tetapi juga karena dedikasinya dalam melestarikan tradisi yang hampir punah ini.


Nyai Santi mengasuh seorang anak perempuan bernama Ratri, yang lahir dari seorang pekerja seks. Ratri tumbuh menjadi gadis cerdas, anggun, dan berbakat, serta dipersiapkan untuk menjadi penerus ilmu gowokan dari sang ibu angkat.


Kehidupan Ratri berubah ketika ia jatuh cinta pada Kamanjaya (diperankan oleh Devano Danendra), seorang pemuda dari keluarga bangsawan. Keduanya menjalin hubungan yang dalam, dan Kamanjaya pun berjanji akan menikahinya. Sayangnya, hubungan mereka kandas akibat penolakan dari keluarga Kamanjaya karena perbedaan status sosial. Pengingkaran janji itu meninggalkan luka yang dalam bagi Ratri.


Dua puluh tahun berlalu, Kamanjaya (kini diperankan oleh Reza Rahadian) telah menjadi seorang pria terpandang. Ia hidup mapan bersama istrinya dan memiliki seorang anak laki-laki bernama Bagas (Ali Fikry), yang akan segera menikah. Sesuai adat, Bagas harus menjalani pelatihan pernikahan dengan seorang gowok sebelum hari pernikahan tiba.


Tak disangka, gowok yang akan melatih Bagas adalah Ratri dewasa (diperankan oleh Raihaanun), yang kini telah mewarisi keahlian dan peran Nyai Santi. Dalam pertemuan kembali yang penuh emosi, Ratri melihat kesempatan untuk membalas luka lama. Keadaan semakin rumit ketika Bagas justru jatuh hati pada Ratri.


Tema dan Pesan Film


Film ini tidak hanya menyuguhkan cerita cinta dan konflik sosial, tetapi juga membuka ruang refleksi mengenai:


Pendidikan seksual berbasis budaya lokal

Peran perempuan sebagai pendidik dalam konteks relasi intim

Kritik terhadap struktur sosial yang kaku dan diskriminatif Luka masa lalu dan pilihan antara dendam atau penyembuhan


"Gowok: Kamasutra Jawa" hadir bukan hanya sebagai tontonan, tetapi juga sebagai bahan renungan tentang nilai-nilai yang tertanam dalam tradisi, serta bagaimana kita menafsirkannya dalam kehidupan modern. Tertarik menonton film ini di bioskop?


Tonton Trailer Film Gowok 2025:


0 Komentar

banner Ads