Simak Perbedaan OIS dan EIS dalam Stabilizer Kamera

perbedaan OIS dan EIS
Foto: Inilah Perbedaan OIS dan EIS pada Kamera

Newsartstory.com - Simak Perbedaan OIS dan EIS dalam Stabilizer Kamera. Beberapa smartphone kamera menengah mungkin tidak banyak adanya fitur ini. OIS dan EIS jarang dijumpai di smartphone menengah dan kebanyakan dari smartphone flagship atau premium dengan segudang fitur kamera yang canggih. 

Kamera pada perangkat elektronik, seperti smartphone atau kamera digital, sering kali dilengkapi dengan teknologi stabilisasi ini untuk mengurangi efek guncangan tangan yang dapat menyebabkan gambar atau video menjadi buram atau tidak tajam. Dua teknologi utama yang sering ditemukan dalam perangkat modern adalah OIS (Optical Image Stabilization) dan EIS (Electronic Image Stabilization). Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menghasilkan gambar atau video yang lebih stabil, keduanya bekerja dengan cara yang sangat berbeda. Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai perbedaan antara OIS dan EIS.

1. OIS (Optical Image Stabilization)

Definisi

OIS adalah sistem stabilisasi gambar berbasis optik yang melibatkan pergerakan fisik elemen-elemen lensa kamera untuk mengimbangi gerakan tangan atau getaran. Dalam OIS, sensor kamera mendeteksi gerakan atau getaran yang tidak diinginkan dan mengirimkan sinyal untuk menggerakkan elemen lensa atau sensor untuk mengoreksi posisi.

Cara Kerja

Sensor Gyroscope: OIS bekerja dengan bantuan sensor gyroscope yang mendeteksi gerakan kamera. Ketika kamera bergerak atau terguncang, sensor akan mengirimkan informasi ke mekanisme lensa.

Gerakan Lensa atau Sensor: Lensa atau sensor kamera kemudian bergerak untuk mengimbangi guncangan atau pergerakan tersebut, menjaga agar gambar tetap stabil.

Hasil: OIS sangat efektif untuk mengurangi blur akibat gerakan tangan saat pengambilan gambar atau video, terutama dalam kondisi cahaya rendah atau saat menggunakan zoom.

Keunggulan OIS

Lebih Efektif pada Foto Diam: OIS lebih baik dalam situasi pemotretan diam, terutama di kondisi cahaya rendah, karena dapat memperlambat kecepatan rana (shutter speed) tanpa mengorbankan ketajaman gambar.

Stabilisasi di Zoom: OIS memberikan manfaat besar ketika menggunakan zoom optik atau ketika memotret objek bergerak di jarak jauh.

Kekurangan OIS

Membutuhkan Ruang: Sistem OIS memerlukan komponen mekanik yang lebih kompleks dan lebih mahal, yang dapat membuat perangkat lebih besar dan lebih berat.

Terbatas pada Gerakan Kecil: OIS efektif pada gerakan-gerakan kecil dan tidak begitu optimal untuk stabilisasi pada pergerakan yang lebih besar atau cepat.

2. EIS (Electronic Image Stabilization)

Definisi

EIS adalah sistem stabilisasi gambar berbasis perangkat lunak yang memanfaatkan pemrosesan gambar untuk mengurangi guncangan atau goyangan. EIS bekerja dengan memotong sebagian kecil dari gambar yang diambil oleh sensor dan kemudian memprosesnya untuk menyesuaikan pergerakan atau getaran.

Cara Kerja

Pemrosesan Digital: EIS menggunakan algoritma perangkat lunak untuk mendeteksi gerakan kamera melalui pemrosesan frame demi frame.

Crop & Kompensasi: Ketika terdeteksi ada gerakan, EIS akan memotong sebagian kecil dari area gambar dan menyesuaikan posisinya untuk mengoreksi ketidakseimbangan yang dihasilkan oleh guncangan.

Hasil: EIS lebih efektif pada video karena dapat mengurangi efek guncangan tanpa memerlukan perangkat keras tambahan.

Keunggulan EIS

Tidak Memerlukan Komponen Fisik: Karena berbasis perangkat lunak, EIS tidak memerlukan komponen mekanik seperti OIS, yang membuatnya lebih murah dan lebih ringan.

Efektif untuk Video: EIS lebih berguna dalam perekaman video, terutama saat merekam dengan gerakan cepat atau dalam kondisi yang membutuhkan stabilisasi video.

Kekurangan EIS

Mengurangi Resolusi Gambar: Karena EIS memotong sebagian gambar untuk mengimbangi guncangan, resolusi dan kualitas gambar dapat berkurang, terutama pada resolusi tinggi.

Kurang Efektif pada Foto Diam: Meskipun EIS bekerja baik pada video, kualitas foto diam bisa kurang optimal karena adanya pemotongan bagian dari gambar asli.

3. Penggunaan Kombinasi OIS dan EIS

Pada beberapa perangkat modern, terutama smartphone, teknologi OIS dan EIS sering kali digunakan bersamaan untuk mendapatkan stabilisasi yang optimal. Dalam hal ini, OIS digunakan untuk mengimbangi guncangan kecil, sementara EIS menangani pergerakan yang lebih besar atau perubahan dalam sudut pandang kamera. Kombinasi kedua teknologi ini memungkinkan perangkat untuk menghasilkan gambar dan video yang sangat stabil, bahkan dalam kondisi yang sangat dinamis.

Berikut adalah perbandingan OIS (Optical Image Stabilization) dan EIS (Electronic Image Stabilization) dalam bentuk yang lebih tersusun:

1. Prinsip Kerja

OIS (Optical Image Stabilization)  

OIS bekerja dengan cara fisik. Saat kamera bergerak atau terguncang, elemen lensa atau sensor bergerak untuk mengimbangi gerakan tersebut, menjaga gambar tetap stabil. Gerakan ini dideteksi oleh sensor gyroscope dan dikoreksi oleh mekanisme mekanik pada lensa atau sensor.

EIS (Electronic Image Stabilization)

EIS menggunakan perangkat lunak untuk menganalisis dan mengoreksi gerakan kamera. Dengan cara ini, EIS memotong sebagian gambar yang terambil dan menggeser atau memodifikasinya secara digital untuk mengurangi efek getaran atau goyangan.

2. Komponen yang Digunakan

OIS 

Memerlukan komponen mekanik, seperti lensa atau sensor yang dapat bergerak. Sistem ini lebih kompleks dan membutuhkan lebih banyak ruang dalam perangkat.

EIS  

Tidak memerlukan komponen mekanik. Hanya membutuhkan pemrosesan perangkat lunak, yang menjadikannya lebih murah dan lebih ringan.

3. Efektivitas dalam Foto Diam

OIS 

Sangat efektif dalam foto diam, terutama di kondisi cahaya rendah atau saat menggunakan shutter speed lambat. OIS menjaga kualitas gambar karena tidak ada pemotongan atau perubahan resolusi.

EIS 

Kurang efektif untuk foto diam. Karena berbasis perangkat lunak, EIS dapat memotong bagian gambar, yang mengurangi resolusi dan kualitas gambar.

4. Efektivitas dalam Video

OIS  

Cukup efektif untuk video, terutama pada gerakan kecil atau zoom. Namun, pada gerakan kamera yang lebih besar atau cepat, OIS cenderung kurang efektif.

EIS

Lebih efektif untuk video, terutama saat ada gerakan cepat atau guncangan besar. EIS dapat mengoreksi pergerakan kamera dengan baik, meskipun kualitas gambar bisa sedikit menurun karena pemotongan gambar.

5. Kualitas Gambar

OIS

Menjaga kualitas gambar lebih baik karena tidak ada pemotongan pada gambar asli. Oleh karena itu, OIS lebih ideal untuk foto dengan resolusi tinggi dan video dengan kualitas tinggi.

EIS

Dapat menurunkan kualitas gambar karena menggunakan teknik pemotongan (cropping) yang mengurangi area gambar yang terlihat. Ini bisa berpengaruh pada resolusi gambar, terutama saat merekam dalam kualitas tinggi.

6. Biaya & Kompleksitas

OIS

Lebih mahal dan lebih rumit karena melibatkan mekanisme fisik dan komponen yang bergerak. Hal ini juga membuat perangkat yang menggunakannya lebih besar dan lebih berat.

EIS

Lebih murah dan lebih sederhana karena berbasis perangkat lunak. EIS tidak memerlukan komponen mekanik, sehingga lebih ringan dan lebih hemat biaya.

7. Penggunaan Gabungan OIS dan EIS

Beberapa perangkat modern, seperti smartphone, menggabungkan kedua teknologi ini. OIS digunakan untuk mengatasi guncangan kecil pada foto dan video, sementara EIS digunakan untuk stabilisasi video yang lebih dinamis, terutama pada pergerakan cepat. Kombinasi keduanya memberikan stabilisasi yang optimal di berbagai kondisi.

OIS lebih baik untuk foto diam dan kondisi cahaya rendah, serta memberikan kualitas gambar yang lebih tinggi tanpa mengorbankan resolusi. EIS lebih efektif untuk video dan stabilisasi pada gerakan besar atau cepat, meskipun dapat mengurangi kualitas gambar karena pemotongan. Keduanya memiliki kelebihan masing-masing dan sering digunakan bersama-sama untuk hasil stabilisasi terbaik.

Kesimpulan

OIS lebih ideal untuk penggunaan foto diam, terutama dalam kondisi cahaya rendah atau saat menggunakan zoom, karena memberikan stabilisasi optik yang lebih efektif tanpa mengorbankan kualitas gambar. Sementara itu, EIS lebih cocok untuk perekaman video, terutama ketika pergerakan kamera lebih besar dan dalam kondisi yang membutuhkan koreksi digital.

Namun, baik OIS maupun EIS memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hasil jepretan dan rekaman video, dan memilih antara keduanya bergantung pada jenis penggunaan yang Anda perlukan. Dalam banyak kasus, penggunaan keduanya bersama-sama dapat memberikan hasil yang sangat baik. Jadi untuk mendapatkan fitur ini diperlukan budget yang tinggi untuk memilikinya, karena ada harga ada barang yang didapatkan. 

Dapatkan informasi berita pilihan dari Newsartstory.com di platform Google News secara gratis
Baca Juga